SIKLUS
HIDROLOGI
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang
tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dankembali ke atmosfir melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan airsamudera oleh
sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalansecara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju,hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis
atau kabut. Pada perjalanan menuju bumibeberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudiandiintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologiterus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
· Evaporasi
/ transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
· Infiltrasi
/ Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat
aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
· Air
Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Penjelasan gambar siklus Hidrologi :
Terjadi penguapan yang bersumber dari matahari, penguapan (evaporasi) terjadi dari air laut, air sungai, permukaan
tanah maupun penguapan dari permukaan tanaman(transpirasi).
Uap air tersebut akan naik dan terbawa oleh angin. Pada ketinggian tertentu uap
air tersebut akan berubah menjadi awan yang kemudian berubah menjadi awan
penyebab hujan. Jika kondisi alam memungkinkan maka akan terjadi presipitasi baik itu berupa hujan, hujan salju dan
sebagainya. Sebagian kecil air akan diuapkan kembali sebelum sampai ke
permukaan bumi. Air yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan mengalir
sebagai“overland flow” yang kemudian
menjadi “surface run-off”, sedangkan yang
lainnya akanmeresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan
menguap.
Apabila kondisi tanah memungkinkan sebagian air terinfiltrasi
akan mengalir secara horisontal sebagai “interflow”,
sebagian lagi akan tinggal di dalam massa tanah
sebagai“soil moisture content” dan sisanya akan mengalir
secara vertikal yang kemudian menjadi air tanah.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang
(danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan
mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk
sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif
tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
· Evaporasi
(Penguapan)
Ketika air dipanaskan oleh
sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukupenergi untuk
melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan
mengembangsebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil
kubik air menguap ke angkasasetiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya
dari lautan. Hanya 15.000 mil kubikberasal dari daratan, danau, sungai, dan
lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasaldari tranpirasi oleh daun
tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.
· Transpirasi
(penguapan dari tanaman)
Uap air juga dikeluarkan dari
daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakantranspirasi. Setiap hari
tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kalisebanyak
air yang dapat ditahan.
· Kondensasi
(pengembunan)
Ketika uap air mengembang,
mendingin dan kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu
kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali
ataulangsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)).
Partikel-partikel air ini kemudianberkumpul dan membentuk
awan.PresipitasiPresipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail)
yang berasal dari kumpulanawan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia,
yang diatur oleh arus udara. Sebagaicontoh, ketika awan-awan tersebut bergerak
menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadidingin, dan kemudian segera
menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan,salju, dan
hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.
· Perkolasi /
Infiltrasi
Beberapa presipitasi dan salju
cair bergerak ke lapisan bawah tanah, mengalir secara infiltrasiatau perkolasi
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka
airtanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.This entry was
posted on Monday, October 8th, 2007 at 10:30 am and is filed under Artikel. You
can follow anyresponses to this entry through the RSS 2.0 feed. Both comments
and pings are currently closed.
Unsur-unsur
utama dalam siklus hidrologi :
· Evaporasi: penguapan dari badan air
secara langsung
· Transpirasi: penguapan air yang
terkandung dalam tumbuhan
· Respirasi: penguapan air dari tubuh hewan
dan manusia
· Evapotranspirasi: perpaduan evaporasi
dan transpirasi
· Kondensasi: proses perubahan wujud uap
air menjadi titik-titik air sebagai hasil
pendinginan
· Presipitasi: segala bentuk curahan
atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,hujan es, hujan salju
· Infiltrasi: air yang jatuh ke
permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
· Perkolasi: air yang meresap terus
sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah ataugroundwater
· Run off: air yang mengalir di atas
permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju kelaut.
01:03
Diposkan oleh
Unknown
WOLFRAM
PENGANTAR
Wolfram
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang W dan nomor atom
74. Nama unsur ini diambil dari bahasa Latin
wolframium dan sering juga disebut wolfram. Logam transisi
yang sangat keras dan berwarna kelabu sampai putih ini ditemukan pada mineral
seperti wolframit dan schelit. Wolfram memiliki titik lebur
yang lebih tinggi dibandingkan zat non-aloy
lainnya. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada perangkat elektronik.
Senyawa
dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal, yang paling dikenal adalah
sebagai filamen bola lampu,
tabung sinar-x,
dan superaloy.
Wolfram murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu seperti
baja. Wolfram yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan bisa
dibentuk dengan mudah. Dalam keadaan tidak murni, wolfram rapuh dan sukar untuk
membentuknya. Wolfram memiliki kekuatan regang tertinggi. Wolfram teroksidasi
di udara dan harus dilindungi bila disimpan pada suhu yang meningkat. Pemuaian
akibat panasnya hampir sama dengan kaca borosilikat, yang membuatnya berguna
untuk segel dari kaca ke logam (Krisbiyantoro, 2008).
Dari semua logam dalam bentuk murni, wolfram memiliki titik lebur tertinggi
(3422° C, 6192 ° F ), tekanan uap terendah (pada
suhu di atas 1.650 ° C, 3000 ° F ) dan memiliki
kekuatan regang tertinggi. Wolfram memiliki koefisien ekspansi termal terendah dari setiap logam murni. Ekspansi termal yang rendah dan titik lebur
yang tinggi dan kekuatan dari wolfram adalah karena kuatnya ikatan kovalen yang terbentuk antara atom wolfram oleh orbital elektron 5d. Karena
kekuatan ini, pemaduan jumlah kecil wolfram dengan baja sangat meningkatkan ketangguhan
(Setiawan, 2000).
Bilangan oksidasi dari wolfram adalah +2 dan +6,. Wolfram bersenyawa dengan oksigen
membentuk oksida tungstic berwarna kuning , WO3, yang larut dalam air dan larutan alkali
untuk membentuk ion tungstat. W2C tahan terhadap serangan kimia,
meskipun bereaksi kuat dengan klorin untuk membentuk hexachloride wolfram (Setiawan, 2000).
Wolfram trioksida dapat membentuk interkalasi senyawa dengan
logam alkali. Ini dikenal sebagai perunggu; contoh adalah natrium perunggu wolfram (Setiawan, 2000).
Gambar kristal wolfram
SUMBER WOLFRAM
Beberapa mineral sumber utama wolfram
(W) antara lain :
·
Scheelite
(CaWO4) dan wolframite [Fe(Mn)WO4]
·
Ferberite
(FeWO4)
·
Hubnerite
(MnWO4)
Nuklida
|
180 W
|
182 W
|
183 W
|
184 W
|
185 W
|
186 W
|
Massa atom
|
179,9
|
181,9
|
183
|
184
|
186
|
|
Kelimpahan
|
0,1 %
|
26,3 %
|
14,3 %
|
30,7 %
|
0 %
|
28,6 %
|
Waktu paruh
|
Stabil
|
Stabil
|
Stabil
|
Stabil
|
75 hari
|
stabil
|
EKSTRAKSI
WOLFRAM
Wolfram
diambil secara pemanasan langsung hingga meleleh dari campuranbijihnya dengan
alkali kemudian diendapkan dalam air sebagai WO3 dengan penambahan
asam. Reduksi dengan H2 pada ~ 850oC terhadap oksida ini
akan menghasilkan serbuk logam abu-abu. Pengubahan serbuk logam baik Mo maupun
W menjadi padatan massif dapat dilakukan dengan kompresi tinggi dengan gas H2.
SIFAT-SIFAT
·
Tahan terhadap asam
·
Tahan terhadap panas, 34100C
·
Tahan terhadap oksigen
·
Reaktif dengan flourin membentuk
heksaflourida
Sifat fisika
Simbol
|
W
|
Nomor atom
|
74
|
Konfigurasi
elektron
|
[Xe] 4f14 5d4
6s2 (keadaan dasar)
|
Massa atom
|
183,84
gr/mol
|
Golongan
|
VI
B (golongan transisi)
|
Periode
|
6
|
Bentuk
|
Padat
pada 298 K
|
Warna
|
Putih
keabu-abuan dan berkilauan
|
Klasifikasi
|
Logam
|
Titik didih
|
5828 K atau 5555ᴼC
|
Titik lebur
|
3695 K atau 3422ᴼC
|
Densitas
|
19,25
gr/cm3
|
Afinitas
elektron
|
-119
kJ/mol
|
Radius atom
|
1,41
Å
|
Volume atom
|
9,53
cm3/mol
|
Radius
kovalensi
|
1,3
Å
|
Struktur
kristal
|
Bcc
|
Elektronegatifitas
|
1,7
|
Potensial
ionisasi
|
7,98
V
|
Bilangan
oksidasi
|
+6,
+5, +4, +3, dan +2
|
Entalpi
penguapan
|
422,58
kJ/mol
|
Entalpi
pembentukan
|
35,4
kj/mol
|
Pada
susunan kubus berpusat badan (bcc) setiap logam bersinggungan dengan 8 atom
sejenis. Dalam susunan ini bilangan koordinasi untuk setiap atom logam adalah
8. Pada sel satuan kubus berpusat badan atom-atom terletak pada pojok-pojok dan
pusat kubus. Volume sel satuan kubus berpusat badan yang ditempati oleh atom
logam adalah sebesar 68,02% (Effendy, 1999).
PERSENYAWAAN
DARI WOLFRAM
Reaksi dan Persenyawaan
Wolfram
diperoleh kembali setelah peleburan dengan alkali dan dilarutkan kembali dalam
air dengan pengendapan WO3 oleh asam. Oksida direduksi dengan H2
menghasilkan logamnya sebagai bubuk abu-abu. Ini mudah diserang hanya dengan
campuran HF-HNO3 atau dengan mengoksidasi leburan alkali dengan Na2O2,
atau KNO3-NaOH (Cotton dan Wilkinson, 1989). WO3 mudah
dibuat dengan memanaskan logamnya atau sulfidanya dalam oksigen. Oksida-oksida
ini tidak bereaksi dengan asam, tetapi larut dalam basa membentuk larutan
molibdat atau wolframat. WO3 berupa padatan kuning lemon dengan
titik leleh ~1200 C (Sugiyarto dan Sugiyani, 2010). Trioksida diperoleh pada
pemanasan logam atau senyawaan lain dalam udara dan WO3 berwarna
kuning. Wolfram tidak diserang oleh asam selain HF namun larut dalam basa
membentuk wolframat. Garam-garam logam alkali atau NH4+ yang larut
dalam air mengandung ion tetrahedral WO42-. Bilamana
larutan wolframat dibuat menjadi asam lemah, terjadi kondensasi menghasilkan
polianion yang rumit. Dalam larutan asam yang lebih kuat, oksida terhidrasi dan
WO3. 2H2O (putih) terbentuk (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Interaksi wolfram dengan F2 menghasilkan heksafluorida tidak
berwarna WF6 (titik didih 17ᴼC) dan bersifat mudah terhidrolisis.
Klorinasi Wolfram panas menghasilkan monomer biru hitam pekat heksaklorida, WCl6.
Ia larut dalam CS2, CCl4, alcohol, dan eter. Ia bereaksi
lambat dengan air dingin, cepat dengan air panas, menghasilkan asam tungstat.
WCl6 adalah bahan pemula yang biasa untuk sintesis berbagai
senyawaan seperti dialkilamida, alkoksida, organologam dan karbonil (Cotton dan
Wilkinson, 1989).
Berikut ini adalah reaksi wolfram (Annonymous, 2001) :
Berikut ini adalah reaksi wolfram (Annonymous, 2001) :
1.
Reaksi dengan air
Pada suhu ruangan, tungsten
tidak bereaksi dengan air.
2.
Reaksi dengan udara

3.
Reaksi dengan halogen

W(s) + 3F2(g) 3F6(g)
Tungsten bereaksi secara langsung dengan klorin
atau bromine (pada 250ᴼC) masing-masing membentuk tungsten(VI) klorida atau
tungsten(VI) bromide. Persamaan reaksinya sebagai berikut :



2W(s) + 5Cl2(g) 2WCl5(s)
4.
Reaksi dengan asam
Secara umum, logam tungsten tidak terpengaruh
oleh kebanyakan asam. Menurut Cotton dan Wilkinson (1989) wolfram tidak diserang
oleh asam selain HF.
5.
Reaksi dengan basa
Logam tungsten tidak bereaksi dengan larutan
basa lemah.
Pembentukan Ikatan dan Senyawa Kompleks
WO3
mengadopsi struktur geometri yang dikenal sebagai struktur renium trioksida
(ReO3). Struktur ini dapat dipandang sebagai suatu kubus yang setiap
sudutnya ditempati oleh atom W dan pada pertengahan dari setiap sisinya
ditempati oleh atom O. Suatu kubus yang tersusun oleh 8 atom W pada titik-titik
sudutnya akan diselingi oleh 12 atom pada tiap pertengahan sisinya, sehingga
setiap atom W akan mengikat 6 atom Odan pada tiap atom O ini mengikat 2 atom W
untuk menghasilkan formula WO3 (Sugiyarto dan Sugiyani, 2010).
Dihalida W6Cl12 dapat dioksidasi oleh Cl2 pada suhu tinggi. Satuan-satuan (M6X8)4+ dapat mengkoordinasi enam donor pasangan electron, masing-masing pada setiap atom logam sepanjang seperempat sumbu octahedron (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Gugus berjembatan dalam satuan M6X84+ dapat melangsungkan reaksi pertukaran hanya secara lambat, sedangkan keenam ligan luar adalah labil. Dalam larutan akua satuan M6X84+ adalah tidak stabil terhadap gugus nukleofilik yang lebih kuat seperti OH-, CN-, atau SH- (Cotton dan Wilkinson, 1989). Wolfram tidak membentuk beragam kompleks okso yang dapat diperbandingkan, meskipun sebagian kecil diketahui (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Dihalida W6Cl12 dapat dioksidasi oleh Cl2 pada suhu tinggi. Satuan-satuan (M6X8)4+ dapat mengkoordinasi enam donor pasangan electron, masing-masing pada setiap atom logam sepanjang seperempat sumbu octahedron (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Gugus berjembatan dalam satuan M6X84+ dapat melangsungkan reaksi pertukaran hanya secara lambat, sedangkan keenam ligan luar adalah labil. Dalam larutan akua satuan M6X84+ adalah tidak stabil terhadap gugus nukleofilik yang lebih kuat seperti OH-, CN-, atau SH- (Cotton dan Wilkinson, 1989). Wolfram tidak membentuk beragam kompleks okso yang dapat diperbandingkan, meskipun sebagian kecil diketahui (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Manfaat
dan Kegunaan
Kegunaan utama logam
Wolfram adalah dalam baja aliasi, meskipun sejumlah kecil menyebabkan kenaikan
yang berarti dalam kekerasan dan kekuatan. Baja “kecepatan tinggi”, yang
digunakan untuk membuat alat pemotong yang tetap keras meskipun pada panas
merah, mengandung W dan Cr. Wolfram juga digunakan untuk filament lampu. Unsur
ini memberikan senyawa interstisi yang keras, membias, dan inert secara kimiawi
dengan B, C, N, atau Si pada reaksi langsung dengan suhu tinggi. Wolfram
karbida digunakan untuk melapisi alat pemotong, dan sejenisnya (Cotton dan
Wilkinson, 1989). Tungsten
dan alloynya, digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan filamen lampu
pijar, tabung elektron dan televisi, dalam proses penguapan logam, untuk titik
kontak listrik pada distributor mobil, target sinar X, unsur windings (proses
pencairan logam dalam tungku listrik) dan pemanas pada tungku listrik, dan
dalam peralatan untuk suhu tinggi dan pesawat luar angkasa. Alloy yang
digunakan untuk peralatan berkecepatan tinggi seperti Hastelloy, Stellite
mengandung tungsten. Tungsten karbida sangat penting digunakan dalam proses
penempaan logam, penambangan logam dan industri minyak bumi. Kalsium dan magnesium
tungstate sangat luas digunakan dalam pencahayaan fluoresen dan garam tungsten
lainnya digunakan dalam industri pewarna dan kimia. Tungsten disulfida adalah
pelumas yang kering, dan mampu stabil pada suhu setinggi 500ᴼC. Perunggu
tungsten dan senyawa lainnya digunakan dalam industri cat (Anonim, 2008). Selain itu, tungsten karbida belum lama
ini digunakan dalam mode intan permata sesuai sifat hypoallergenic-nya,
kenyataan bahwa kekerasannya ekstrim (tinggi), dan berkilau seperti logam gosok
lain. Sehingga digunakan sebagai alternative yang lebih murah selain intan.
Tungsten karbida juga digunakan sebagai bahan anti gores untuk perhiasan
termasuk arloji dan cincin perkawinan (Annonymous, 2001). Diinformasikan
pula, bahwa dalam pembuatan bola lampu OSRAM (didirikan pada tahun 1906 oleh
tiga perusahaan Jerman yang menggabungkan fasilitas produksi lampu mereka).
Nama dari bola lampu yang diproduksi diambil dari unsur penyusunnya yaitu
OSmium dan wolfRAM (tungsten) (Annonymous, 2001).
Peranan Biologis Wolfram
Wolfram, di
nomor atom 74, merupakan unsur terberat diketahui secara biologis fungsional,
dengan yang sedang yodium terberat berikutnya (Z = 53). Meskipun tidak
dalam eukariota , wolfram
digunakan oleh beberapa bakteri. Sebagai contoh, enzim yang disebut oxidoreductases menggunakan wolfram yang sama seperti molibdenum dengan
menggunakannya dalam-wolfram pterin kompleks dengan molybdopterin (molybdopterin, meskipun namanya, tidak mengandung molibdenum, tetapi
kompleks molibdenum atau wolfram dapat dengan baik digunakan oleh organisme
hidup). Namun, wolfram oxidoreductases juga dapat mengkatalisis oksidasi. Enzim wolfram yang pertama ditemukan
juga membutuhkan selenium, dan dalam hal ini pasangan wolfram-selenium dapat
berfungsi analogi ke-molybdenum sulfur pasangan dari beberapa molibdenum kofaktor yang membutuhkan enzim. Salah satu bakteri yang memiliki enzim dalam
keluarga oksidoreduktase yang kadang-kadang menggunakan wolfram adalah bakteri formate dehidrogenase H. Meskipun mengandung xantin dehidrogenase-wolfram dari bakteri telah
ditemukan mengandung wolfram-molydopterin dan juga-protein terikat nonselenium,
sebuah selenium molybdopterin kompleks-wolfram belum pasti dijelaskan (Rohman,
2007).
Efek Pada Biokimia
Dalam tanah, logam wolfram menglami oksidasi menjadi anion wolfram. Hal ini
dapat selektif atau non-selektif diserap oleh beberapa organisme prokariotik dan mungkin pengganti molibdat dalam beberapa
enzim. Pengaruhnya pada tindakan enzim
ini diperkirakan bahwa eukariota mengandung-enzim tungstat akan melembamkan
tanah secara kimia menentukan bagaimana polimerisasi wolfram; basa tanah
menyebabkan monomer wolfram ; asam menyebabkan polimer wolfram
(Setiawan, 2000).
Natrium tungstat berefek pada cacing tanah. Natrium wolfram jauh kurang toksik dibanding logam berat, tetapi wolfram sepenuhnya
menghambat cacing tanah dalam kemampuan reproduksi. Wolfram telah dipelajari sebagai antagonis metabolisme tembaga biologis,
mirip dengan peran molibdenum. Telah ditemukan bahwa tetrathiotungstates dapat
digunakan sebagai bahan kimia khelasi tembaga biologis, mirip dengan tetrathiomolybdates (Setiawan, 2000).
Wolfram Memecah Ikatan Yang Kuat
Suatu ikatan aromatik karbon-karbon yang kuat dapat dipecah dengan mudah
oleh komplek wolfram yang dimasukkan dalam metal antara dua atom karbon,
menurut laporan dari ahli kimawi pada Columbia University (Nature 2010,
463, 523). Mekanisme dari pemecahan ikatan yang tidak biasa ini, yang
diteliti pada quinoxaline dibawah kondisi yang ringan, dapat diperluas pada
sistem lainnya, kata penulis laporan ini, dengan membuka suatu jalan baru bagi
pengfungsionalisasian molekul aromatik (Setiawan, 2000).
Aaron Sattler dan Gerard Parkin menemukan bahwa kemampuan pemecahan dari komplek wolfram ini saat mencari
suatu persenyawaan yang dapat memecahkan ikatan aromatik C–N. Mereka telah
bekerja dengan kompleks molybdenum namun memutuskan untuk mengubahnya dengan
wolfram, yang mana merupakan metal yang lebih agresif. Sattler dan Parkin
terkejut untuk menemukan bahwa pada keberadaan N-heterocyclic molekul
quinoxaline, komplek wolfram memecah ikatan aromatik C–C yang dikaitkan
pada ikatan aromatik C–N, meskipun ikatan C–N secara tipikal lebih reaktif
(Setiawan, 2000).
Reaksi
pemecahan ikatan karbon-karbon tidaklah umum dan secara tipikal hanya diteliti
saat ikatan C–C dipegang pada jarak yang dekat pada pusat metal, atau
pada saat pemecahan ini dibarengi dengan pelepasan tegangan energi atau formasi
suatu sistem aromatik. Aspek yang paling menjanjikan dari studi ini adalah
bahwa tipe pemecahan ini dapat diperluas pada persenyawaan transisi metal dan
substrat lainnya, dan pada akhirnya nanti mengarahkan pada suatu cara baru
pengfungsionalisasian molekul organik. Para peneliti telah meneliti rekatifitas
komplek wolfram dengan beberapa persenyawaan aromatik lain tetapi belum
meneliti pemecahan ikatan C–C yang sama (Setiawan, 2000).
Kerugian pemakaian wolfram pada lampu pijar
Karena
temperatur kerja filamen lampu pijar yang sangat tinggi, lambat laun akan
terjadi penguapan pada filamen. Variasi pada resistansi
sepanjang filamen akan menciptakan titik-titik panas pada posisi dengan nilai
resistansi tertinggi. Pada titik-titik panas tersebut filamen wolfram akan
menguap lebih cepat yang mengakibatkan ketebalan filamen akan semakin tidak
merata dan nilai resistansi akan meningkat secara lokal; ini akan menyebabkan
filamen pada titik tersebut meleleh atau menjadi lemah lalu putus. Variasi
diameter sebesar 1% akan menyebabkan penurunan umur lampu pijar hingga 25%.
Selain
menyebabkan putusnya lampu, penguapan filamen wolfram juga menyebabkan
penghitaman lampu. Elemen wolfram yang menguap pada lampu pijar akan mengendap
pada dinding kaca bola lampu dan membentuk efek hitam. Lampu halogen
menghambat proses ini dengan proses siklus halogen.
Subscribe to:
Posts (Atom)